File: Produksi Listrik PLTA Selorejo Turun Akibat Kemarau
Category: editorial October 07, 2019. Credit:DESCRIPTION (EN)
An operator officer is examining a Japanese-made Kaplan type power plant turbine belonging to the Selorejo Generating Unit, Hydropower Plant Selorejo, Malang Regency, Sunday (9/11). The reduced water elevation pattern at the Selorejo dam, Malang Regency, by 612.5 cubic meters per second due to a long dry season, caused the Selorejo Generating Unit turbine to only produce 2.2 MW of electricity per hour from the highest capability of the engine at 4.48 MW per hour . The Selorejo Generating Unit is one of 12 hydropower plants spread along the Konto River and the Brantas River in East Java, with a total electricity capacity of 281 MW.-JP / Wahyoe Boediwardhana / Adi / 19
DESCRIPTION (ID)
Seorang petugas operator tengah memeriksa turbin pembangkit listrik type kaplan buatan Jepang milik Unit Pembangkitan Selorejo, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Selorejo, Kabupaten Malang, Minggu (9/11). Menurunnya pola elevasi air di bendungan Selorejo, Kabupaten Malang, sebesar 612,5 meter kubik per detik akibat kemarau panjang, menyebabkan turbin Unit Pembangkitan Selorejo hanya mampu menghasilkan listrik sebesar 2,2 MW per jam dari kemampuan tertinggi mesin sebesar 4,48 MW per jam. Unit Pembangkitan Selorejo ini adalah satu dari 12 PLTA yang tersebar di sepanjang aliran Sungai Konto dan Sungai Brantas Jawa Timur, dengan total kapasitas listrik yang dihasilkan sebesar 281 MW.-JP/Wahyoe Boediwardhana/Adi/19
