Categories...

Dialog Intoleransi

Category: editorial November 20, 2019. Credit:

DESCRIPTION (EN)

Cultural and spiritualist Franz Magnis Suseno (center) said one of the recommendations from the Forum meeting Dialogue and Interfaith Cooperation for a Better, Peaceful and Critical-Constructive Tolerance organized by DIAN / Interfidei is for the Jokowi government to act decisively in the case of intolerance. If this is allowed to threaten a harmonious social life in Indonesia, Wednesday (11/20/2019). From left to right is Daniel Dhakidae, one of the founders of DIAN / Interfidei, Franz Magnis Suseno, Executive Director DIAN / Interfidei, Elga Sarapung, Former Chancellor of UIN Sunan Kalijaga, Amin Abdullah, Rafika from the Banjarmasin Islamic and Society Study Institute (L3K) and Tantowi Anwari from the Journalists Union for Diversity (COOL). - JP / Bambang Muryanto / Adi / 19


DESCRIPTION (ID)

Budayawan dan rohaniawan Franz Magnis Suseno (tengah) mengatakan salah satu rekomendasi dari pertemuaan Forum Dialog dan Kerjasama Lintas Iman untuk Indonesia yang Lebih Baik,Damai dan Toleransi secara Kritis-Konstruktif yang diselenggarakan oleh DIAN/Interfidei adalah agar pemerintahan Jokowi bertindak tegas dalam kasus intoleransi. Jika Hal ini dibiarkan bisa mengancam kehidupan sosial yang harmonis di Indonesia, Rabu (20/11/2019). Dari kiri ke kanan adalah Daniel Dhakidae, salah satu pendiri DIAN/Interfidei, Franz Magnis Suseno, Direktur Eksekutif DIAN/Interfidei, Elga Sarapung, Mantan Rektor UIN Sunan Kalijaga, Amin Abdullah, Rafika dari Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (L3K) Banjarmasin dan Tantowi Anwari dari Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK). - JP/Bambang Muryanto/Adi/19


PURCHASE THIS IMAGE

Download

Keyword